honeyizza.files.wordpress.com �Hujaan�!� Langkah kecilnya tergesa, berlari meminta perlindungan pada perempuan yang sibuk di dapur. Gemuruh seng bersahutan tertimpa bulir bening dari langit. Ceracau angin, sesekali petir, kilat membiaskan terang pada jeda yang tidak teratur dari jendela. Genggaman kecil lelaki itu semakin erat, menyulam senyum simpul di bibir Ara! Oh, perasaan itu menjalarinya. Betapa ia merasa sempurna jadi perempuan! �Ibu�Hujan�!� �Iya�! Kakak lelaki, tak boleh takut hujan�!� Sepasang mata bening itu tiba-tiba berbinar. Memeluk ibu selalu menyenangkan. Apalagi hujan, gemuruh di luar semakin buncah. Ada cemas yang tiba-tiba menjalar di dada Ara. Hujan ini, tak serupa biasa. Digendongnya lelaki kecilnya, cemas berubah ketakutan. Sempurna memasungnya di sore yang kelabu, saat hujan turun tak bersahabat. Deru kendaraan terdengar samar. Bunyi klakson, terdengar langkah sepatu membentur tegel, langkah tergesa, pintu diketuk. Oh, ketakutan berubah sumringah. Kekasihnya tel...