Postingan

Menampilkan postingan dengan label REVIEW BUKU

Novel: Di Antara Dua Sujud

Gambar
Membaca novel 400-san halaman garapan Penulis Muda Gorontalo: Muhammad Irata mengajak saya menyusuri labirin kehidupan yang paradoks. Bahwa hitam-putih kehidupan tetap membuka ruang kompromi untuk direnungi, dijajaki lebih dalam, lalu kita perlu bertanya mengapa? Apa yang tampak bukanlah sepenuhnya benar, ruang asumsi, ruang persepsi maupun postulat yang sering dibangun dengan mudah runtuh, lalu kita tersentak betapa, Tuhan benar-benar Maha Pemurah. Adalah Aslam dan Furqan memulai cerita ini di atas menara Limboto, menyapu bumi Serambi Madinah, menatap Danau Limboto di kejauhan. Terasa ada percakapan serius di antara keduanya. Garang mentari negeri serambi begitu membakar. Lalu, mengalirlah cerita ini apa adanya, dengan adegan-adegan yang terduga, renyah juga manis. Jujur, menghabiskan seluruh halaman Di Antara Dua Sujud (D2S), seperti saya menjajaki jiwa Ayat-ayat Cinta milik Habiburrahman El-Shirazy. Tak bisa ditampik, Muhammad Irata memang sudah terlampau kagum dengan maestr...

Ayah dan Secangkir Puisi yang Tumpah

Gambar
Judul: Ayah Penulis: Andrea Hirata Penerbit: Bentang Pustaka Terbit: Mei 2015 Tebal: 412 halaman plus-plus! Tidak semua anak memiliki kesempatan mengurus orang tuanya! Mengurus orang tua, saat mereka memasuki usia senja adalah anugerah yang tak dapat dirasai setiap anak. Lalu sebuah pertanyaan menjadi renungan: mengapa hampir setiap anak yang bertumbuh, hingga berkeluarga, akhirnya harus pergi? Meninggalkan wajah-wajah renta yang berpendam lelah memeluk sepi�? Di situ, dalam perenungan pertanyaan itu, dadaku seperti ditusuk-tusuk. Ah! Kurangkai jawabanku sendiri: sebab sepi, sunyi, dan segala yang berkarib dengan itu telah menjadi takdir setiap orang tua. Demikiankah adanya? Memang, sepertinya orang tua telah mempersiapkan diri dengan segala kondisi. Dari merawat anak-anak, membekalinya, memastikan segala bekalnya cukup, lalu bersiap melepaskan. Menjadi orang tua muaranya melepaskan. Melepaskan berarti melanjutkan mimpi, menyempurnakan pengasuhan. Sebab yang ditanamnya dulu telah...