3 kelemahan flash fiction di indonesia.
Sepantasnya awal abad 21 dicatat sebagai salah satu tonggak penting dalam sejarah perkembangan sastra tanah air. Abad 21 berjasa melahirkan Istilah sastra dunia maya. Berkat internet, ribuan orang dari seluruh penjuru tanah air kini bisa merilis karya sastranya ke publik hanya dengan menekan telunjuknya. Raib sudah kasta penulis pemula, penulis ternama. Semua penulis setara. Media-media tradisional tak lagi digdaya menentukan naskah penulis siapa yang hendak dimuat. Setiap hari masyarakat dibanjiri ratusan karya fiksi yang terentang mulai dari puisi, tweetfiction, flash fiction,cerpen, novelette sampai novel . Dan berita bagusnya adalah, pembaca bisa lansung berinteraksi dengan penulis bersangkutan disaat bersamaan tanpa batas ruang & waktu. Pembaca juga sudah bisa mengakses jenis fiksi pendek ( tweetfiction & flash fiction ) yang selama ini tak pernah mendapat ruang dimedia-media tradisonal. Flash fiction ...