Postingan

Menampilkan postingan dengan label jurnal

The Vegetarian, Han Kang

Gambar
Hal lucu dari membaca novel yang memiliki cerita bernuansa gelap adalah kita justru kerap mendapat pencerahan dari sana. Tentu, dengan catatan novelnya bagus. Pencerahan macam apa yang didapat dari membaca novel bernuansa gelap? Bisa pencerahan tentang kehidupan, kematian, manusia, dunia, dan hal-hal yang berada di antaranya. Salah satu novel bagus bernuansa gelap yang baru saja selesai saya baca adalah The Vegetarian. Novel The Vegetarian ditulis Han Kang, seorang penulis perempuan asal Korea berusia 45 tahun yang juga mengajar penulisan kreatif di Seoul Institute of the Arts. Kang lahir di keluarga penulis. Setidaknya, ayah dan abangnya juga penulis. Sebelum meraih Man Booker International Prize lewat novel pertamanya yang diterjemahkan ke Bahasa Inggris, The Vegetarian , sebenarnya Kang sudah sering mendapat penghargaan kesusastraan di negara asalnya. Salah satunya kompetisi sastra Seoul Shinmun, yang ia menangi lewat karya cerita pendeknya, The Scarlet Anchor. The Vegetarian bercer...

Two Years Eight Months and Twenty-Eight Nights, Salman Rushdie

Gambar
Persis setahun yang lalu, saya membaca The Satanic Verses. Sebelumnya, saya membeli beberapa buku Salman Rushdie sekaligus. Hanya dua, sebenarnya. The Satanic Verses dan Midnight Children. Saya memilih untuk terlebih dahulu membaca yang pertama. Agaknya pilihan saya keliru. Buat saya, The Satanic Verses sangat melelahkan. Ketika saya curhat ke seorang teman pembaca, dia bilang The Satanic Verses memang tidak begitu bagus, novel itu hanya ramai karena kontroversinya, dan menurutnya Midnight Children jauh lebih baik. Sayang sekali saya sudah keburu lelah untuk membaca karya Salman Rushdie lagi. Saya sempat membaca The Satanic Verses hingga halaman 250-separuh novel-dan belum melanjutkannya hingga sekarang. Tetapi, saya masih punya rasa penasaran yang besar dan butuh dituntaskan. Tidak mungkin, saya pikir, Salman Rushdie bisa begitu terkenal dan dielu-elukan dunia sastra internasional kalau semua bukunya melelahkan seperti The Satanic Verses. Maka, ketika saya tahu Rushdie merilis buku ba...

The White Tiger, Aravind Adiga

Gambar
Buku dari penulis asal India yang kali pertama saya baca adalah kumpulan cerita Jhumpa Lahiri, Interpreter of Maladies . Saya menyukai buku itu.Tetapi, seperti yang sudah-sudah, bukan berarti setelahnya saya langsung membaca buku dari penulis India lagi. Biasanya, buku berikut yang saya baca terambil secara acak dari rak. Namun, kali ini ada sedikit kebetulan. Saya tetap mengambil buku dari rak perpustakaan pribadi secara acak, tetapi yang tercomot ternyata buku dari penulis India: The White Tiger, Aravind Adiga. Setelah beres membaca The White Tiger pun lagi-lagi secara kebetulan saya mengambil buku penulis India, sehingga berturut-turut saya membaca tiga buku dari tiga penulis asal India-- tetapi ini akan saya ceritakan di tulisan lain. Dalam tulisan ini saya mau bercerita pengalaman membaca The White Tiger, novel Aravind Adiga yang menjadi peraih penghargaan Man Booker tahun 2008. Suatu hari di tahun 2015 saya bertandang ke Jakarta dan bertemu dua orang teman penulis. Saat itu sore ...

Piramid, Isma�l Kadar�

Gambar
Kali terakhir saya membaca buku dengan latar Mesir adalah novela Naguib Mahfouz, The Thief and the Dogs. Ceritanya tentang seorang mantan narapidana yang ingin memperbaiki hidup setelah bebas dari penjara, tetapi menemukan dirinya dikhianati oleh semua orang yang ia cintai. Kendatipun bergenre thriller, novela itu sangat puitis. Tidak seperti novel-novel dengan elemen suspense yang umumnya dituturkan dengan kalimat pendek-pendek demi membangun aura tegang, Naguib Mahfouz malah terlihat seperti berpuisi di dalam novelanya. Saya kira itu semata pilihan gaya menulis yang ia ambil, tapi begitu membaca Piramid, novel Isma�l Kadar�, yang juga berlatarkan Mesir, saya melihat gaya narasi yang sama. Isma�l Kadar� adalah novelis dan penyair Albania. Tatkala mengetahui bahwa ia juga seorang penyair, saya baru mengerti mengapa narasi dalam Piramid terasa puitis (Naguib Mahfouz tidak dikenal sebagai penyair-karyanya kebanyakan prosa-tapi caranya menulis seperti berpuisi). Kadar�, sebagaimana Mahfou...

Interpreter of Maladies, Jhumpa Lahiri

Gambar
Sebetulnya saya nggak pernah memikirkan hal ini, tetapi gara-gara membaca tulisan wawancara yang dilakukan seorang penulis terhadap seorang penulis lain (saya mengenal dan menyukai karya kedua penulis tersebut) saya jadi turut memikirkan salah satu bahasan dalam wawancara itu, yakni soal berapa banyak buku penulis perempuan yang dibaca oleh si narasumber. Saya bertanya sendiri, berapa banyak ya buku penulis perempuan yang saya baca? Nggak butuh waktu lama buat mengingat, saya langsung tahu bahwa selama ini buku yang saya baca lebih banyak ditulis oleh laki-laki ketimbang perempuan. Lantas, memangnya kenapa? Ya, nggak kenapa-kenapa. Saya yang tadinya nggak kepikiran jadi penasaran saja, tapi rasa penasaran itu pun nggak tahu diarahkan ke mana. Respons saya atas pertanyaan tersebut sederhana: mengambil dari rak perpustakaan pribadi di kamar, sebuah buku yang ditulis perempuan. Ada cukup banyak sebenarnya novel maupun buku nonfiksi oleh penulis perempuan dalam rak saya, tetapi karena seda...

Menertawai Impian Manusia Ala John Steinbeck

Gambar
Cerita-cerita yang ditulis dengan tujuan membuat orang lain menangis, biasanya dibuka justru oleh kisah lucu. Tragicomedy, adalah istilah yang mengacu pada genre kesusastraan yang membaurkan aspek-aspek komikal dan tragis; cerita memuat situasi-situasi yang ringan dan mengangkat mood, kemudian berakhir dengan sesuatu yang menghancurkan hati. Persahabatan sederhana tapi rumit antara George Milton dengan Lennie Small di novela Of Mice and Men tampil di beberapa halaman pertama sebagai pemantik gelak tawa. Mengacu kalimat pembuka tulisan ini, tentu saja saya tidak tahu apakah John Ernst Steinbeck meniatkan novelanya untuk membuat pembacanya menangis, tetapi saya yakin siapapun yang membaca novela ini, akan tertawa lepas hanya untuk menyambut datangnya airmata ketika tiba di bagian akhir. Of Mice and Men adalah novela yang plotnya digerakkan oleh karakter. Dua karakter utamanya, sepasang sahabat, George Milton dan Lennie Small, adalah pekerja kasar di suatu peternakan. Mereka berpindah dar...

Apalah yang Kita Tahu Soal Cinta?

Gambar
�What do any of us really know about love?�   Saya selalu tertarik untuk mengetahui apa yang dikatakan para penulis tentang satu kata misterius ini: �cinta�. Orhan Pamuk, dalam The Museum of Innocence , memperlihatkan cinta sebagai sesuatu yang bisa terlarang namun kekal, atau setidaknya berusia panjang, serta memantik sejenis kegilaan bagi manusia yang mengalaminya. Mario Vargas Llosa, dalam In Praise of the Stepmother , menunjukkan cinta yang penuh hasrat. Sedangkan Haruki Murakami , menggambarkan cinta sebagai sesuatu yang terlihat ganjil, absurd, tampak sederhana namun sekaligus rumit. Lantas, bagaimana cinta menurut Raymond Carver? Carver mengatakan apa yang ia katakan saat ia mengatakan tentang cinta lewat 17 cerita pendek dalam kumpulan What We Talk About When We Talk About Love. Omong-omong soal judulnya yang catchy , saya mendadak teringat pada buku berjudul mirip: What I Talk About When I Talk About Running , memoar yang bagus dari Haruki Murakami tentang berlari maraton ...

Mengenal Rumah Sendiri Dari Mulut Orang Asing

Gambar
Richard Lloyd Parry adalah jurnalis asal Inggris yang menjadi koresponden Asia untuk The Times London; sebelumnya ia bekerja di The Independent, harian milik Inggris, dan dalam kurun waktu itu ia menulis reportase dari berbagai negara di kawasan benua Asia. Pada 1998 ia melaporkan kejatuhan Suharto, juga tragedi berdarah yang berlangsung menyusul referendum kemerdekaan Timor Timur. Ia juga menulis tentang kanibalisme dan konflik antar-etnis di Kalimantan Barat. Hasil reportase itu yang terkumpul dalam buku nonfiksi Zaman Edan: Indonesia Di Ambang Kekacauan (Serambi, 2008) - diterjemahkan dengan sangat enak dari versi bahasa Inggris In the Time of Madness: Indonesia on the Edge of Chaos (Vintage, 2005). Buku ini terdiri atas tiga bab utama, masing-masing mengenai kanibalisme dan konflik Dayak-Madura di Kalimantan Barat pada 1997 dan 1999, demonstrasi mahasiswa dan tragedi Trisakti menyusul jatuhnya Suharto pada 1998, dan kekacauan referendum kemerdekaan Timor Timur pada 1999. Meskipun ...

Lanzarote, Michel Houellebecq

Gambar
Seorang teman pernah berkata: �Kota diciptakan bagi penghuninya, bukan turis.� Ia tidak mengucapkan kalimat itu langsung kepada saya, melainkan di satu kanal media sosial dan karena saya mengikutinya di sana, terbacalah oleh saya. Teman saya itu seorang pelancong . Ia telah berkunjung ke banyak negara di dunia. Ia juga seorang penulis dan untuk alasan itu ia sering menuliskan pengalaman perjalanannya di blog, majalah, maupun buku. Dalam berbagai kesempatan yang sempat saya hadiri, baik di jejaring media sosial maupun pertemuana kopi darat, ia tidak bosan-bosan menegaskan kalimat tadi, yang dengan satu dan lain cara menjadi semacam kredo baginya sebagai seorang pelancong. Bentuk lebih lengkap kalimat itu kira-kira seperti ini: �Kota diciptakan bagi penghuninya, bukan turis. Maka setiap kota dibentuk sesuai kenyamanan dan kebutuhan penduduknya sendiri, bukan para pelancong yang datang ke sana.� Seingat saya, ia melontarkan kredo itu di kanal media sosialnya menyusul ribut-ribut seorang p...

Chekhov dan Orang-Orang Pintar yang Putus Asa

Gambar
Orang-orang skeptis sesungguhnya adalah orang-orang optimis yang pernah dikecewakan. Saya membaca kalimat itu di internet dan setelah melihat sembari sedikit mempelajari orang-orang di dunia maya yang terlihat skeptis, atau sinis, saya merasa ada kebenaran dalam kalimat tersebut. Membaca cerita-cerita pendek Anton Chekhov dalam kumpulan Ruang Inap No.6 adalah bertemu dengan orang-orang skeptis, bahkan putus asa. Orang-orang skeptis sebetulnya masih memiliki keyakinan meski secuil, tetapi orang-orang putus asa betul-betul telah melepaskan harapannya pada apapun di dunia. Tidak seluruh cerita dalam buku Ruang Inap No.6 memperlihatkan tokoh-tokoh yang putus asa, tapi hal tersebut kentara terpancar di dalam dua cerita yang panjangnya nyaris seukuran sebuah novelet. �Ruang Inap No. 6� dan �Riwayat yang Membosankan� menjadi cerita pembuka dalam kumpulan ini dan mereka menyampaikan keputusasaan dengan nuansa yang terasa depresif lagi kelam. Tujuh cerita lainnya, �Pertaruhan�, �Manusia dalam...