CERITA OMBAK (TAK) BEROMBAK
Cerpen Waspada, 8 Juli 2012 � oleh Winda Prihartini Laut masih saja bergejolak, berombak, membelalak, menyebar derak, sejak kemarin sore ketika senja jatuh ke tepi barat. Nyiur pohon pun terus memperindah pandang mata. Entah apa yang membawaku untuk selalu ada di sini. Mungkin sekedar mengabar pada angin dan air. Sebab muasal ceritaku tumbuh subur di sini. Sejak saat itu, aku sering seperti ini. Berdesir di pesisir. Heranku ombak tak pernah menutup cerita tentang kami. Meski sudah bertahun aku melenggang ke arah pijakan baru. �Sayang, sudah beberapa lama kau berdiri?� �Entahlah, aku ingin tetap begini.� �Sayang, aku tak mengerti mengapa kau terus menerus mendatangi tempat ini, kau begitu setia?� �Iya, memang kau tak akan pernah mengerti, kau hanya tahu aku menyukai tempat ini.� Senja akan habis, baiknya kupergi dan kembali menjalani kehidupanku sendiri. Bukan seperti ombak yang terombang-ambing. Itu cukup dulu, sekarang tidak lagi. Seperti telaga, hidupku lebih tenang kini. *** Sebena...