Postingan

Menampilkan postingan dengan label CATATAN HARIAN

Dosa Kota, Dosa Kita.

Gambar
Idrus Bin Harun, saat proses instalasi fadbook di Bivak. Poster FKK saya ambil dari page fesbuk Festival Kota Kita Jika masih berpikir hanya seorang Teknik Sipil dan Arsitek yang berhak bicara dan rancang tentang sebuah jembatan, kalian salah besar. Seorang yang suka memancing ikan berhak didengar suaranya tentang jembatan, seorang pemuda yang menikmati senja bersama kekasihnya di atas jembatan berhak ikut bicara, bahkan seorang yang patah hati sekalipun berhak di dengar suaranya tentang jembatan yang asyik untuk ia bunuh diri (mungkin). Dua Minggu sebelum acara Festival Kota Kita (FKK), saya mengetahui soal ini dari Idrus Bin Harun. Ia diminta oleh seorang penggagas acara itu, Tito namannya, -lulusan Magister Tata Wilayah Kota dari Australia- untuk membikin sebuah instalasi seni rupa. Instalasi itu untuk dipajang di Ruang Taman Hijau (RTH) Lambung , Meuraxa. Sebagai pendukung kegiatan FFK yang dilaksanakan sejak Sabtu-Minggu, 7-8 Mei 2016. Idrus membikin instalasi yang diberi nam...

Mawardi Ismail dan Teman Sekolahnya

Gambar
??Setiap menyebut pakar hukum Unsyiah, ingatan kita akan bersepakat pada sosok nama �Mawardi Ismail.� Saya tidak mengenal dengan baik sosok Mawardi Ismail, pakar hukum paling terkenal di Aceh. Mantan Dekan Fakuktas Hukum Unsyiah dan anggota DPRD Tk I Daerah Istimewa Aceh, era tahun 90han sampai 1999. Mawardi kalau tak salah saya jadi anggota dewan melalui Partai Golongan Karya saat itu. Saya tau tentang kesuksesannya dan keluarga besar mereka dari Alm. Ayah dan Ibu saya. Cuma sekali bertemu Pak Mawardi secara tak kebetulan pada suatu acara. Waktu itu saya ikut salam mengikuti salaman dari peserta acara yang lain, saya ingin balik kembali untuk mengobrol dengan beliau, memperkenalkan diri. Niat itu urung, saya memilih langsung meninggalkan tempat acara. Kampung saya dengan kampung Pak Mawardi bersebelahan. Jarak rumah saya sekitar 1 kilometer dengan rumah orang tua Pak Mawardi di Desa Tingkeum Baro, Ulee Tutu, Kutablang Bireuen. Sewaktu saya kecil �entah adik atau abang- Pak Mawardi pa...

Empat Desember dan Kenangan Masa Konflik

Gambar
Mural Dinding Karya Idrus Bin Harun | koleksi foto pribadi Tiba-tiba saya teringat pada empat desember tahun 2000. Saya baru memasuki kelas III di STM Bireuen. Kala itu, kami tidak bisa berangkat sekolah karena imbauan mogok massal. Mobil angkutan di jalan raya tidak berani beroperasi. Termasuk minibus Bireuen Express (BE) yang biasanya kami naik untuk berangkat ke sekolah dari Kutablang ke Kota Bireuen. Tahun itu, Bireuen baru saja menjadi Kabupaten, sebelumnya masih bergabung dengan Kabupaten Aceh Utara. Ketika terjadi mogok massal, warga kampung kerap memilih tak bekerja ke luar rumah yang terlalu jauh. Jikapun berkumpul di pos jaga gampong atau kedai kopi, mereka mengupdate informasi dari sesama warga desa tetangga yang lain yang didapat dari mulut ke mulut. Suasana pasar kecamatan juga lengang. Hanya beberapa yang keras kepala saja berani keluar kedai kecamatan. Masa itu pasukan GAM kerap keliling dan juga berpatroli ke kampung-kampung. Kadang juga memberondong iring-iringan mobil...

Tutorial Mudah Menambal Timba Sumur

Gambar
Pernah mengalami sumur timba yang rusak karena pecah akibat terus terusab berbenturan dengan cincin sumur atau benda lainnya? Hingga membuat bagian tertentu jadi pecah. Jika anda mengalaminya berikut ini adalah cara menjahit timba sumur yang pecah. Cara ini diajarkan secara turun temurun sejak lama dan tidak pernah sekalipun diajarkan di sekolah. Saya memandang cara ini cukup kreatif dan mesti dilestarikan untuk menghemat, timba dapat terselamatkan sementara waktu membeli yang baru. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, diantaranya; Pisau, Lilin, Korek Api, Benang nilon, kawat/jarum. Lakukan langkah berikut ini: 1. Persiapkan benang nilon dan kawat untuk menjahit. Ambil lilin, kemudian bakar lilin itu dengan korek api. Siapkan pisau untuk kebutuhan pemotongan benang. 2. Selanjutnya bakar ujung kawat pada lilin yang telah disediakan. Sampai ujung kawat tampak ke merah-merahan.  Hati hati jangan sampai tangan Anda terbakar. Gunakan tang untuk memegang jika diperlukan. 3. Lalu ar...

Tentang Seniman Aceh Ke Jakarta Beinnale 2015

Gambar
"Setidaknya ada 5 orang seniman muda Aceh diundang ke Jakarta Beinnale 2015, diselenggarakan di Gudang Sarinah itu. Aceh patut berbangga dapat hadir  pada Jakarta Beinnale kali ini. Mereka diundang setelah lolos seleksi ketat tim kurator Jakarta Beinnale (JB), sebuah ajang pameran seni rupa dua tahunan yang diselenggarakan di bawah kendali Komite Seni Rupa, Dewan Kesenian Jakarta (DKJ"    Muhadzdzier M. Salda, Bergiat di Komunitas Kanot Bu dan Pengelola Ruang Diskusi TerasSore Asep Topan dan Putra Hidayatullah, Dua Kurator Muda Jakarta Beinnale 2015 menjadi narasumber di Diskusi TerasSore, Banda Aceh, Rabu 24 Juni 2015 | foto koleksi pribadi Seniman Aceh lolos  ke Jakarta Beinnale 2015 sebuah prestasi yang tidak mudah, atas kerja keras bersaing dengan karya-karya seniman lain dari 17 ribu pulau di Indonesia. Lima orang muda pegiat seni di dari tiga komunitas seni di Aceh itu bergerak tanpa biaya dari pemerintah di Aceh. Tentu saja, kendala itu tak jadi penghal...

Surat Keramat Dari Humas Unsyiah

Gambar
Bulan Februari lalu saya diminta oleh seorang redaksi pihak Humas Unsyiah untuk berkontribusi menulis esaai tema budaya, untuk Majalah Warta Unsyiah. Esai saya "Budaya Mengemis" itu akhirnya dimuat pada Edisi 185/Maret 2015. Sebagai alumni Unsyiah, saya tentu saja senang. Edisi Majalah itu terbit pada April 2015. Lebih senang lagi, hari ini saya mendapat surat Ucapan Terima Kasih atas dimuatnya tulisan itu + honor sebagai apresiasi jasa menulis essai itu. Selama  ini saya tidak pernah mendapat surat resmi ucapan terima kasih atas tulisan saya ketika dimuat dibeberapa media cetak dan online. Saya memahami bagaimana ribetnya hal yang mungkin saja sepele ini. Kalau honor, pun harus ambil sendiri ke kantor media tersebut, itupun kadang dengan harus ulang-alik esoknya karena anggaran media tersebut tak ada lagi atau dengan segudang alasan lain. Tak pernah pula dihubungi secara khusus untuk pengambilan honor. 2011 saya pernah alami kejadian buruk dalam menulis. saya pernah meminta ...

Nangkring SaatnyaNonTunai, Bandar Publising Wakafkan Buku Untuk Kompasiana

Kompasiana bekerjasama dengan Bank Indonesia(BI) menggelar kegiatan �Jelajah Non Tunai Bersama Bank Indonesia� sebagai bagian dari Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) dari BI. Acara nangkring itu berlangsung meriah dan seru di Aula BI Perwakilan Aceh, Sabtu (25/04/2015) Kegiatan itu dihadiri oleh seratusan lebih kompasianer di Aceh. Acara dipandu dengan kocak oleh Iskandar Zulkarnen yang akrab disapa Isjet. Sang admin dari kompasiana. Tanah Aceh bagi Isjet tidak lah asing, ini yang kesekian kalinya ia menginjakkan kakinya di Banda Aceh. Pada tahun 2011, Kompasiana juga mengadakan acara Blogshop Kompasiana bersama Telkomsel di The Pade Hotel. Isjet hadir menjadi pemateri tentang perkembangan media sosial era sekarang ini.  Jelajah Non Tunai Bersama Bank Indonesia menghadirkan empat pemateri dari Jakarta. Menariknya hadir salah satu pemateri dari Bank Indonesia, Teuku Munandar. Pemuda yang juga kompasianer kelahiran Pagar Air Banda Aceh sekarang ini bekerja di staf salah satu deputi di...

Kisah Nekat Penumpang Gelap di Roda Pesawat

Gambar
capture situs berita viva.co.id, kisah penantang maut Seorang pemuda misterius yang masuk ke ruang  roda pesawat Garuda Indonesia (GA117) dari Bandar Udara Sultan Syarif Kasim diketahui bernama Mario Steve Ambarita. Pria 21 tahun itu nekat menerobos masuk dalam kawasan terlarang, saat pesawat berhenti sebentar sebelum ambil ancang-ancang lepas landas. Ia ditemukan petugas Bandara Soekarno-Hatta dengan kondisi tubuh lemas dan hoyong saat berjalan dari pesawat, Selasa 7 April 2015 sore. Mario berhasil jadi penumpang gelap di pesawat tujuan Pekan Baru-Jakarta bersembunyi dalam ruang roda pesawat. Beruntung dia selamat walaupun kondisi telinga berdarah, aksi nekat itu membuat tubuhnya. Tubuhnya terhoyong saat turun dari pesawat, petugas bandar udara langsung menangkapnya. Dari situs kompascom diberitakan, Mario mengaku nekat melakukan aksi beresiko itu ke ruang roda pesawat karena ingin melihat Jakarta, tempat dia dilahirkan. Mario mengaku mempelajari aksi itu dari internet. Sewaktu p...

Adik Saya, Menristek Dikti dan Sepatunya

Gambar
Catatan harian ini berlebihan dan mungkin kalian akan jijik membacanya. Tetapi bagi saya penting mengingat momen ini. Entah kenapa saya tiba tiba iseng menggabung dua foto ini. Paling terharu lihat foto sebelah kiri, adik saya bersama Menteri Pendidikan Nasioanal 2009-2014, Prof. Dr. Ir. KH. Mohammad Nuh, DEA dalam acara Maulid Unsyiah, Sabtu 4 April 2015. Adik saya Muarrief Rahmat penerima beasiswa Bidik Misi saat pertama dicetus tahun 2010 pada masa Menteri Moh Nuh. Kata Arief, ia mengucapkan banyak terimakasih atas kebijakan beasiswa Bidik Misi, hingga banyak anak-anak cerdas keluarga kurang mampu bisa mendapatkan beasiswa ini. Arif juga kasih tau ke Moh Nuh sudah selesai kuliah di FKIP Bimbingan Konseling Unsyiah 2010 wisuda Febuari 2015. Foto sebelah kanan, saya bersama Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Prof. Drs. H. Muhammad Nasir, M.Si, Ph.D periode 2014-sekarang. M. Nasir adalah orang  NU, dekat dengan Gus Dur dan kerabat dengan Muhaimin Iskan...

Istri Orang dan Komunikasi Tak Berlebihan

Saya sering kali tak berani mengobrol terlalu jauh pada teman wanita yang sudah berumah tangga. Tepatnya wanita yang jadi teman, kemudian dia menikah. Saya kerap menghindari berbicara terlalu canda sok dekat dan akrab. Maka tak perlu heran jika ada teman teman yang sudah jadi istri orang, saya memilih tak mengobrol lebih inten sewaktu dia masih gadis. Ini mungkin bagian dari curhat ke blog, sebagai bagian dari kita untuk tau sikap dan karakter masing masing dalam berteman. Beberapa hari lalu ada teman saya, cewek. Sudah menikah. Ia menghubungi saya via pesan blackberry. saya menanggapi biasa saja, tak seperti ketika dia masih sebagai gadis, misalnya dalam hal bercanda dan melawak. Saya tidak ingin, tiba tiba saja isi pembicaraan itu diketahui oleh suaminya. Tipe suami bisa macam macam, takutnya nanti saya dikira mengganggu istri orang. Apalagi suaminya tidak kenal baik dengan saya. Dalam berteman dengan wanita yang sudah bersuami, saya kerap menghindari hal hal terlalu jauh dalam berdi...

Jatuh Cinta Adalah Kesulitan Kawan

cinta seperti juga memahami bentuk grativikasi.  ia kerap terjatuh pada model atau bentuk yang berbeda-beda. kita kemudian yang berprasangka, menduga-duga yang entah. banyak hal, banyak soal tentang sangka-sangka itu. pernah disesalkan dari perginya seseorang yang engkau kagumi dan banggakan? sebab kenangan menjadi berharga atas hadirnya. hadirlah sebentar saja, untuk sekedar melihat gimana rupa wajah rindu. betapa jahannamnya. lalu siapa yang sanggup membunuh kenangan? pada buku, pada wajahnya, pada rindu. ketika ada hati dan rasa yang tak bahagia, mungkin satu dari banyak sebab karena engkau belum mengikhlaskan. jika setiap hal yang kau damba berjalan sesuai rencana, kau tak akan pernah paham bahwa sesekali kecewa itu menguatkan. saat harapan tak sampai memang  terasa  sangat menyebalkan, disitu barangkali cara terbaik melawan kesepian adalah dengan tidak lagi jatuh cinta pada tempat yang salah. jatuh cinta adalah kesulitan kawan, demikian surah Pram. ?

LONG STREET OF MEMORY With Romlah

Gambar
Foto @FahroelBekmob  Sejak siang Romlah mogok, bocor ban. hingga harus dorong ke bengkel dari rumah. jaraknya 1KM lebih. Ban itu di tempel, lalu jalan hingga ke Lampriet. Sampai disana ternyata sudah bocor lagi, terpaksa ban dalam harus diganti. Setelah selesai, saya ke Alue Naga. Hampai di sana bertemu teman-teman yang sedang memancing. Jelang magrip, saya memilih memancing sambil narsis ambil foto. Beberapa teman ingin foto sama Romlah dengan latar senja yang  perlahan malu-malu menghilang. Cerita senja, saya selalu ingat cerpen  Seno Gumira Ajidarma  ; Sepotong Senja Untuk Pacarku. Cerita seorang kekasih yang mencuri senja untuk diberikan kepada kekasihnya. Sangat romantis sekali. Sila google cerita itu. Karena ramai yang naik ke atas Romlah untuk ambil foto, ternyata dudukan kain gas motor bergeser, akhirnya macet kabel gas. Romlah mogok, tidak bisa hidup. Saya perbaiki perlahan dengan kemampuan. Azan magrib berkumandang. Romlah tetap mogok, tidak bisa hidup...

Saya Bertemu Najwa Shihab, Jurnalis Terduga Artis

Gambar
Saya belum melihat ada reaksi publik cukup luarbiasa begini bagi seorang jurnalis di Indonesia. Najwa Shihab seorang jurnalis senior di MetroTV. Dia  dielu-elukan seperti artis, tepatnya dia jurnalis yang sudah jadi artis. Saya mendapat nomor Tiket 636. Dapat jatah duduk di dalam, ditengah ruang AAC Dayan Dawood, Universitas Syiah Kuala. Tetapi karena terlambat datang, kursi jatah duduk seperti tertera di tiket saya telah penuh. Akhirnya dengan bekal terobos sana sini, dapat tempat duduk 'vvip', duduk di depan deretan kursi pejabat/tamu undangan. Saya duduk lesehan di lantai. Di belakang saya lesehan ada Bunda Illiza, Walikota Banda Aceh. Saya tidak peduli, yang penting saya bisa menonton acara MataNajwa dengan dekat. Melihat dari dekat sosok pembaca acara itu, Najwa Shihab. Saya telah lama kenal Najwa Shihab, dari berbagai penelusuran di internet. Tapi sayang, dia belum mengenal saya. Cerita soal berburu tiket MataNajwa, sudah saya tuliskan Aku Berburu E-Tiket MataNajwa Dari r...

Sepuluh Tahun Bersama SiRomlah, Selamat Ultah!

Gambar
Rintik hujan masih turun perlahan sejak magrip tadi. Beberapa saat memang berhenti, lalu turun lagi hingga larut malam. Sebab ada kegiatan organisasi, saya terlambat pulang ke rumah, malam itu. Saya tidak ingat pasti tanggalnya lagi, perkiraan sekitar minggu pertama bulan November. Hujan deras membuat genangan air di beberapa ruas jalan. Begitu juga jalan untuk masuk ke komplex BRI. tempat di mana saya tinggal di Lamgapang. Malam itu waktu sudah menunjukkan pukul 02.30 menit lebih, jalan kian sepi. Saya pulang dengan Si Romlah, sepeda motor merk Honda Cup 70, tahun perakitan 1967. Saya tidak begitu pasti ingat asal muasal nama Romlah itu dari mana, tetapi awalnya saya ingin nama itu Ramulah. Nama yang dekat dan akrab di telinga sebagai Aceh. Lalu entah bagaimana, sebutan nama Ramulah denga tiga suku kata, jadi ribet. Jadilah Romlah [dua suku kata]. Kata teman teman, Romlah identik dengan nama orang di Pulau Jawa. Beberapa banyak dari teman teman saya sudah tau kalau motor butut saya it...