Postingan

Menampilkan postingan dengan label fiksi

Metafora Padma: Koran Tempo, 7 Juni 2015

Gambar
Cerita pendek terbaru saya, �Metafora Padma� dimuat di Koran Tempo, Minggu 7 Juni 2015. Jika teman-teman ingin membaca, silakan cari korannya. Selamat hari Minggu. - BB

Cerpen: Perkenalan (Koran Tempo 15 Februari 2015)

Gambar
Perkenalan Cerpen Bernard Batubara Dimuat di Koran Tempo, Minggu 15 Februari 2015 �Kamu harus tahu, Harumi sayang. Pada zaman ketika kekerasan begitu mudah dilakukan, hal terburuk yang bisa dimiliki seseorang adalah identitas.� Bong berkata demikian, tepat satu hari sebelum ia mati mengenaskan. Kepalanya ditemukan terpisah sejauh lima meter dari tubuhnya. Jasadnya tergeletak begitu saja di tengah jalan. Pertama-tama, saya minta maaf kepada teman-teman semua, karena sudah membuka perkenalan ini dengan adegan yang kurang nyaman. Namun, apa boleh buat, begitulah memang yang saya alami. Maka, begitu pula yang akan saya sampaikan. Perkenalan ini akan singkat saja. Jadi, saya mohon teman-teman tidak pergi dari tempat ini. Teman-teman semua. Nama saya Harumi. Saya bukan orang Jepang. Saya akan bercerita tentang kehidupan saya. Namun, mengingat ucapan terakhir Bong, saya akan mengisahkan cuplikan masa lalu saya dengan mengubah seluruh identitas orang-orang yang ada di dalamnya. Mungkin juga id...

Excerpt: Jatuh Cinta Adalah Cara Terbaik untuk Bunuh Diri

Gambar
Ilustrasi: Ida Bagus Gede Wiraga �Bril, aku tidak tahu mengapa aku menceritakan semua ini kepadamu. Aku baru mengenalmu dan kau bahkan bukan manusia.� �Kau bisa bercerita apa pun, kalau itu membuat perasaanmu lebih ringan.� Rahayu mengusap air matanya. �Yah�, aku rasa perasaanku sekarang lebih ringan. Bril, terima kasih.� Sudah kukatakan kepadamu, bahwa Rahayu sangat cantik? Aku ralat, Rahayu bukan cantik, melainkan tidak membosankan. Ada perbedaan yang sangat jelas antara cantik dan tidak membosankan. Gadis-gadis di kampusku cantik (kau bertanya bagaimana cara malaikat kuliah? Tentu saja aku bisa kuliah, ayahku tidak disebut Dewa tanpa sebuah alasan), tapi semua gadis cantik itu membosankan. Semuanya berdandan dengan cara yang sama, mengenakan pakaian yang sama, gaya rambut yang sama, membicarakan hal yang sama, dan mengeluhkan hal yang sama. Membosankan. Rahayu tidak membosankan. Saat bersama Rahayu, entah bagaimana, aku merasa seperti sedang berada di Bumi sekaligus berada di Langit...

[ manuskrip ] ariyani

Gambar
Hasrat saya menulis novel tidak mencegah apalagi mengurangi kesukaan saya terhadap cerita pendek. Di sela-sela membaca novel, saya masih suka membaca cerita-cerita pendek. Sesekali saya menulis cerita pendek, terutama untuk menangani kilatan-kilatan ide yang banyak namun tidak bisa segera saya jadikan novel. Sembari menunggu kabar tentang manuskrip novel terbaru saya dari editor, saya mengumpulkan beberapa cerita pendek yang pernah saya tulis dari tahun 2010-2013. Dengan agak nekat (karena saya tahu kumpulan cerita pendek lebih sulit lolos seleksi ketimbang novel) saya kirimkan kumpulan itu ke editor saya. Saya tidak berharap banyak. Kalaupun naskah tersebut tidak bisa diterbitkan, tidak masalah. Setidaknya, rasa penasaran saya sudah tersampaikan. Di luar dugaan, editor saya memberi kabar baik. Penerbit tertarik dengan manuskrip kumpulan cerita yang saya kirim, dan ingin menerbitkannya. Tentu saja dengan beberapa catatan. Di antaranya adalah menyingkirkan beberapa cerita yang kurang k...