Postingan

Jomblo Aceh, Bersatulah!

Gambar
ESSAY | Muhadzdzier M. Salda , Juru Bicara Kaukus Jomblo Pembela Syariat, Ketua Dewan Syuro Persatuan Lajang Minoritas (PELAMIN) Sejak JKA (Jaminan Kesehatan Aceh) dicetuskan pada masa Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dan disetujui oleh DPRA (Dewan Perwakilan Rakyat Aceh) pada Juni 2010, inilah program andalan paling bergengsi dari Pemerintah Aceh kala itu. JKA mendapat posisi paling utama diantara program-program masa Irwandi-Nazar yang menjabat masa periode 2007-2012. Sekitar 5 juta jiwa lebih penduduk Aceh dapat merasakan efek yang cukup luar biasa dari JKA ini. Dana yang dianggarkan untuk program ini juga tidak tanggung tanggung yang mencapai ratusan miliaran rupiah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) setiap tahunnnya. Lalu, bisakah jika Pemerintah Aceh sekarang dibawah Gubernur dr. Zaini Abdullah-Muzakkir Manaf mencetuskan program Jaminan Mahar Aceh (JMA) bagi pemuda lajang Aceh yang ingin menikah? Saya memang tidak menemukan jumlah angka yang pasti berapa ratusan ribu ...

KDI dan MTQ

Prestasi Aceh pada Musabaqah Tilawatil Qur�an Nasional (MTQN) ke-22 di Serang, Banten sangat memalukan (Serambi Indonesia, 26/06/2008). Memalukan karena Aceh sebagai daerah syariat Islam tapi meraih nomor corot di bawah Papua Barat yang minoritas muslimnya. Kabarnya seperti kata berita, tidak sebanding dengan anggaran pembinaan (Rp 5 miliar) yang dikeluarkan. Kritik dan kecewa itu sah-sah saja dilontarkan, seperti dari kalangan legislatif yang memang selama ini sangat getol dalam bidang kritik mengkritik itu. Tapi tunggu dulu! Pastikan bukan untuk mengeritik atas kinerja mereka. Ke soal MTQ, saya akan bertanya, apa kerja orang-orang yang selama ini membina qari-qariah itu, pakai biaya besar lagi. Kok justru prestasi Aceh menjadi melorot. Sedang pertanyan buat kita orang Aceh; kenapa semakin getol syariat Islam disosialisasikan justru prestasi dan kelakuan beragama kita semakin tak Islami. Kita menjadi khawatir, akan menjadi preseden buruk dan patokan bagi provinsi lain untuk menila...

Atas Jilbab, Bawah Ketat!

Gambar
Add caption Tulisan ini bukanlah untuk saling menuding siapa yang salah dan mana benar. Bisa juga salah saya karena menghambat �hak-hak asasi perempuan�, atau persamaan gender yang diperjuangkan sampai sekarang oleh orang-orang yang masih merasa terzalimi oleh kaum Adam.Mereka tidak mau lagi di tuntut, kalau perempuan itu harus selalu di bawah. Sekali-kali kan bisa ganti posisi dong. Bisa jadi seperti itu kata mereka. Seorang teman perempuan, di kampus dimana tempat saya kuliah. Pernah suatu waktu saya menegur sambil bergurau tentang cara dia berpakaian yang tidak islami. Dia pun menjawab dengan serius perkataan saya. �aku berpakaian gini, kan tidak menggangu orang�. Berkata seperti itu, saya tersenyum sambil melihat tingkahnya dengan ujung mata. Adalah ketika kita melihat fenomena cara perempuan dalam berpakaian yang sudah modern dan maju. Para pemangku adat akan berpendapat, bangsa kita sedang dalam krisis moral. Krisis moral kita yang memang sedang di uji, kata para ahli agama. Lalu...

Alamat Email Redaksi dan Kantor Media Cetak dan Online di Aceh

Gambar
Saya kerap kali ditanya oleh teman teman tentang alamat email  media di Aceh , baik itu media cetak dan media online. Berikut ini saya coba bantu posting beberapa alamat email koran yang saya ketahui. Jika teman teman ada tambahan, bisa memberikan posting disini, untuk terus bisa kita update lebih lanjut.  1. Harian Serambi Indonesia redaksi@serambinews.com opini@serambinews.com [email khusus mengirim artikel OPINI] Halaman Budaya (Minggu): untuk mengirimkan cerpen/puisi/essai budaya bisa ke email: redaksi@serambinews.com atau ke email azhari.aiyub@gmail.com Email khusus untuk Rubrik Bahasa (kerjasama Balai Bahasa Banda Aceh dengan Harian Serambi Indonesia, Tiap Hari Minggu): balaibahasaaceh@kemdikbud.go.id dan   teguhsantoso@kemdikbud.go.id 2.  Harian Rakyat Aceh   Alamat:   DR. Mr. H. Muhammad Hasan, SP Batoh Banda Aceh, Tlp (0651) 35478 email redaksi: redaksi@rakyataceh.com 3. Tabloid Modus Aceh  (Belum tau) 4. Media Online The Globe Journal ...

Tips Menulis dari Italo Calvino

Gambar
ITALO CALVINO adalah seorang jurnalis dan penulis berkebangsaan Italia. Beberapa bukunya yang terkenal: Our Ancestors, Cosmicomics, Invisible Cities, dan If on a Winter�s Night a Traveler. Calvino memperoleh banyak penghargaan untuk buku-bukunya, baik di Italia maupun di luar Italia. Wawancara berikut adalah hasil terjemahan bebas saya untuk sebuah artikel di The Paris Review . Saya tidak menerjemahkan keseluruhan wawancara tersebut, hanya mengambil bagian-bagian yang menurut saya penting. Ada beberapa hal bagus tentang menulis yang mungkin berguna bagimu dan tentu saja bagi saya sendiri. Selamat menikmati. Q: Bagaimana caramu menulis? CALVINO: Aku menulis menggunakan pulpen dan kertas dan sering sekali melakukan revisi. Bisa kubilang, aku lebih banyak merevisi tulisanku sendiri ketimbang menulisnya. Saat bicara, aku harus berusaha keras menemukan kata-kata yang tepat, begitu pula saat aku menulis. Lalu aku akan menulis catatan tambahan dan beberapa interpolasi dan aku melakukannya...

Meriam Beranak

Gambar
Ilustrasi oleh Ida Bagus Gede Wiraga Meriam Beranak Cerpen Bernard Batubara Dimuat di Jurnal Nasional, 26 Januari 2014 Sebelum menjadi sebatang meriam, dahulu ia adalah seorang perempuan. Setiap sore, seperti perempuan-perempuan lain yang tinggal dan hidup di tepian Sungai Kapuas, ia membasuh tubuhnya dengan air sungai terpanjang di negerinya itu. Dengan khusyuk ia bersihkan sudut demi sudut lekuk tubuhnya. Para lelaki yang telah beristri mengintip dari balik pintu dan jendela rumah mereka. Seraya menikmati siraman air dan cahaya senja dari Barat langit, ia mandikan pula anak lelakinya yang sematawayang. Janda beranak pengacau rumah tangga orang, kata para istri lelaki-lelaki yang mengintip dirinya. Kembang harum beranak satu, kata para suami penuh berahi itu. �Bapak mana, Mak?� Begitulah anak lelaki sematawayangnya itu bertanya saban langit telah gelap dan dikerubungi bintang-bintang. Maka dadanya pun terasa ada yang menghantam dan jantungnya tak ayal seperti berlubang. Setelah ...

1Q84, Haruki Murakami

Gambar
Saya tak ingin bicara tentang kesepian atau kesendirian Murakami, saya sudah pernah membahasnya di catatan ini . Saya juga tak ingin membahas absurditas dan dialog-dialog Murakami yang cerdas, saya sudah pernah membahasnya pula. Pun, saya tak ingin membahas tentang adegan-adegan seks Murakami, saya sudah pernah menuliskannya di sini . Lalu, apa yang ingin saya bahas pada catatan kali ini? Saya ingin membahas tentang ceritanya saja. Hanya jalan ceritanya. Saya hanya ingin membahas 1Q84 sebagai 1Q84. Tanpa kesepian, kesendirian, absurditas, dan seksualitasnya. 1Q84 adalah buku ketujuh dari Haruki Murakami yang saya baca. Sebelumnya, saya membaca (sesuai urutan): Dengarlah Nyanyian Angin, Norwegian Wood, After Dark, What I Talk About When I Talk About Running, A Wild Sheep Chase, dan Blind Willow Sleeping Woman. Saya menunda membaca 1Q84 sebab buku tersebut terlalu tebal bagi saya yang belum menemukan mood dan stamina untuk membaca buku-buku kelewat tebal. Namun, karena sete...