Colorless Tsukuru Tazaki
Murakami berhenti bersembunyi. Itu yang saya lihat ketika membaca paragraf pembuka Colorless Tsukuru Tazaki and His Years of Pilgrimage (selanjutnya saya sebut � Colorless Tsukuru� ). Ia tidak lagi meletakkan kehidupan soliter dan �ideologi kesendirian� sebagai sesuatu yang tersirat lewat adegan-adegan dan peristiwa-peristiwa yang dialami tokoh-tokoh dalam novelnya. Kali ini, Murakami secara gamblang langsung berkata kepada pembaca bahwa tokoh utama novelnya sudah lama ingin mati. From July of his sophomore year in college until the following January, all Tsukuru Tazaki could think about was dying. Tsukuru Tazaki memiliki empat orang sahabat. Keempatnya menyandang nama yang ternyata adalah warna-warna dalam bahasa Jepang: Akamatsu ( red pine ), Oumi ( blue sea ), Shirane ( white root) , dan Kurono ( black field ). Hanya Tsukuru Tazaki yang tidak mengandung arti warna pada namanya. Sejak saat itulah ia merasa berbeda dari keempat sahabatnya. Namanya tidak berwarna. Colorless Tsukuru. Ko...