Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Cerita tentang Seorang Sopir Bus yang Ingin Menjadi Tuhan (Etgar Keret)

Gambar
Diterjemahkan dari versi bahasa Inggris di buku The Bus Driver Who Wanted to be God (Riverhead Books, 2015) . * Ini cerita tentang seorang sopir bus yang tidak pernah mau membukakan pintu busnya bagi orang-orang yang terlambat. Tidak bagi siapapun. Tidak bagi seorang murid tertindas di sekolahnya yang berlari bersisian dengan bus sembari menatap bus dengan tatapan memelas, dan apalagi tidak bagi orang-orang yang menggedor keras pintu bus seakan-akan mereka tidak terlambat dan bahwa si sopir bus lah yang tidak tepat waktu, dan bahkan tidak pula bagi nenek bertubuh kecil yang mendekap bungkusan belanja seraya berusaha keras menyetop bus dengan lambaian tangannya yang gemetar. Si sopir bus tidak membukakan pintu bagi mereka semua bukan karena ia jahat, sebab secuil pun ia tidak punya bakat jahat di dalam dirinya. Ini perkara prinsip. Begini prinsip si sopir bus: Katakanlah, bus tertunda jadwalnya bila ia membukakan pintu bagi seseorang yang terlambat kurang dari tiga puluh detik, dan bila...

20 Buku Favorit di 2015

Gambar
Tahun ini, saya tidak banyak membaca. Bahkan, jauh lebih sedikit ketimbang dua tahun sebelumnya, di mana rata-rata saya membaca setidaknya seratus buku sepanjang satu tahun. Tahun ini, menurut catatan resmi Goodreads (saya sering menggunakan media sosial tersebut untuk merekam perjalanan membaca saya) saya hanya membaca 57 buku, terdiri dari novel, buku puisi, buku cerita pendek, dan nonfiksi. Jika ditambah dengan beberapa buku yang tidak terdapat datanya di Goodreads sehingga saya tidak bisa mencatatkannya di sana, kira-kira saya hanya membaca 60 buku lebih sedikit. Jumlah yang amat sedikit bila dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya. Namun, saya justru merasa gembira, karena dari yang sedikit itu, tahun ini saya lebih sering menemukan buku bagus. Oleh karena itu, jika tahun sebelumnya saya hanya memilih sepuluh buku dalam daftar buku favorit yang saya baca, maka tahun ini saya menambahnya menjadi dua puluh. Semata-mata karena saya tidak bisa memangkasnya menjadi hanya sepuluh buku ...

Arsitek Museum Tsunami Sambangi Aceh

Gambar
  @ridwankamil  Walikota Bandung Ridwan Kamil berencana akan mengunjungi Banda Aceh pada 26 Desember 2015. Kunjungan itu erat kaitannya dengan peringatan 11 tahun bencana gempa dan tsunami Aceh yang terjadi pada Minggu, (26/12/2004). Hal itu dikatakan oleh sang arsitek yang kebetulan jadi Walikota Bandung melalui akun instagramnya beberapa hari yang lalu. Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil mengharapkan ia dapat bertemu dengan anak anak muda Aceh. "Tanggal 26 Desember saya Insya Allah ke Banda Aceh. Semoga bisa bertemu dengan anak2 muda Aceh dan civitas arsitektur di sana" Tulis Emil di akun instagram @ridwankamil. Dalam postingan itu, RK juga memposting foto Museum Tsunami Aceh (MTA) karya mahdiadama. MTA itu merupakan karya Ridwal Kamil yang dibangun oleh Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias pada tahun 2009 dengan anggaran besar, 70 Miliyar. Rencana kedatangan Dosen Arsitektur Institute Teknologi Bandung (ITB) itu disambut cukup positif oleh pengiku...

Etgar Keret

Gambar
Sebelum bertemu dengan cerita-cerita pendek Etgar Keret, saya belum pernah sekalipun membaca karya penulis dari Israel. Dari Jepang, saya membaca Haruki Murakami, Natsume Soseki, dan Yasunari Kawabata; dari Jerman saya membaca Hermann Hesse; dari Amerika Latin saya membaca Gabriel Garcia Marquez dan Mario Vargas Llosa; tapi belum pernah saya membaca karya penulis Israel. Fakta bahwa negara tersebut termasuk salah satu negara yang memiliki kisah paling menarik (sejarah maupun konfliknya), membuat saya bertanya-tanya kepada diri sendiri mengapa belum pernah satu kali pun sepanjang sejarah membaca saya, saya membaca karya penulis yang berasal dari sana. Tetapi, syukurlah, setelah suatu hari melihat namanya disebut dalam percakapan singkat di Twitter bersama dua orang teman penulis sebaya, akhirnya saya mencari dan menemui karya-karya Etgar Keret. Pertemuan pertama saya dengan karya Etgar Keret adalah cerita pendek berjudul �Creative Writing�. Saya membacanya di The New Yorker. Saya sudah ...