The Sense of an Ending, Julian Barnes
Selain tradisi minum teh dan bangunan-bangunan berarsitektur klasik a la kastil mirip sekolah sihir Hogwarts di novel berseri Harry Potter karangan J. K. Rowling (imajinasi saya akan Inggris terbentuk saat membaca Harry Potter, yah mau tak mau), barangkali yang juga khas dari Inggris (dan dengan demikian orang-orang Inggris) adalah sarkasmenya. Meskipun belum pernah bertemu dan berbincang langsung dengan orang Inggris asli, agaknya saya bisa mengamini dugaan tersebut dari melihat karakter-karakter orang Inggris di beberapa film yang pernah saya tonton dan, tentu saja, di novel-novel yang ditulis oleh orang Inggris. Saya mencomot novela Julian Barnes, The Sense of an Ending, dari rak buku karena ukurannya yang kecil dan tipis. Setelah membaca novel tebal Haruki Murakami Hard-Boiled Wonderland and the End of the World, seperti biasa, stamina saya terkuras. Maka, seperti biasa pula, buku-buku berikutnya yang saya baca dapat dipastikan adalah novela, atau kumpulan cerita pendek. Pola...