Alamat-Alamat Email Beberapa Media Lokal dan Nasional di Indonesia
Bismillahiraahmanirrahim
MENULIS|Ya, kita semua bisa dan biasa menulis. Bahkan sejak kecil, oleh ibu/bapak kita diajari menulis. Jadi sebenarnya tidak logis kalau ada yang biasa mengatakan "aduh, saya tidak bisa menulis", atau "maaf, tulisan saya jelek. tidak layak baca", daaaaaan banyak lagi alasan lain yang sering menjadi pemebenaran atas kemasalan sebagian kita untuk mengasah potensi yang satu itu.
Padahal sebenarnya menulis itu sederhana, hanya menghubungkan satu huruf dengan huruf yang lain, atau merangkai satu kata, dengan kata yang lain. Masa tiap pagi, siang, sore, malam, mau tidur, baru bangun tidur kita rajin nulis STATUS Facebook atau BERKICAU #Twitter, terus seenaknya ngomong polos "saya gak bisa nulis". Ingat MENULIS itu "KERJA KEABADIAN" (SJD) lho.
Nah, buat yang sudah biasa nulis, salah satu cara memotivasi agar kita rajin nulis, ya sering-sering berbagi tulisan dengan orang lain. Caranya kirim ke media MASSA. Kalau belum percaya diri, ya posting di media SOSIAL aja. Kan banyak tuh, sekalian promosi gratisan. Plus siapa tau aja ada yang ngasih saran dan kripik pedas setelah membaca tulisan kita. Kan kita bisa instropeksi dan memperbaiki tulisan di masa mendatang.
So, buat yang mau ngiirm tulisan atau rilis agenda KAMMI ke media massa berikut beberapa alamet email baik media cetak maupun online :
- tribuntimur@yahoo.com
- opini@kompas.co.id (opini)
- opini@fajar.co.id (opini)
- redaksi@banjarmasinpost.co.id
- beritaanda@sabili.co.id
- redaksi@detik.com
- kampus@okezone.com
- redaksi@okezone.com (rubrik-kampus)
- redaksi@eramuslim.com
- redaksi-online@hidayatullah.com (online)
- redaksi@hidayatullah.com (majalah)
- hikmah@rol.republika.co.id (rubrik-hikmah)
- sekretariat@republika.co.id (redaksi)
- redaksi_islamedia@yahoo.com
- opini@mediaindonesia.com (opini)
Ditunggu berita dan artikel tulisan kader KAMMI di media-media tersebut.
Percaya dirilah mengirim tulisan ke media massa, kali aja benruntung kayak saya. Tulisan perdana langsung dimuat di koran. Tapi ada juga lho yang sampai berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun baru bisa dimuat, kayak cerita salah seorang pengamat politik di Makassar.
Waktu diskusi dengan beliau, beliau cerita bahwa kurang lebih 2 semester disket berisi tulisannya numpuk di kosan (jaman baheula kan masih pakai disket). Tapi sekali dimuat, kali berikutnya udah lebih mudah, walaupun tidak setiap tulisan. bahkan beliau jadi pengamat politik gara-gara sering nulis di media. Media yang ngasih gelar. Hehehe...selamat mencoba deh....good luck!
Kutipan kiriman e-mail dari redaksi republika yang mampir ke gmail sy (semoga manfaat dan sy harap tman2 juga bisa kontribusi)
Assalamualaikum wr wb
Teman-teman mahasiswa, dengan ini kami informasikan bahwa sejak Sabtu lalu, Republika sudah mulai menayangkan rubrik baru 'Debat Mahasiswa'.
Konsepnya hampir mirip dengan 'Fokus Publik' yang selama ini sudah teman-teman ikuti. Perbedaannya hanya sedikit saja, yaitu kita harapkan komentar teman-teman diharapkan singkat dan padat (maksimal 1.500 karakter) serta disertai dengan foto.
Untuk tema Debat Mahasiswa edisi Sabtu mendatang adalah 'Apakah Pemilu 2014 Wajib Diikuti Capres dari Kalangan Muda?'. Kirimkan komentar dan foto teman-teman melalui milis ini atau ke: infoanda_republika@yahoo.com. Bisa juga komentar dikirim di inbox atau dinding facebook: RepublikaOnline.
Selain itu, khusus untuk opini di hari Sabtu, kami akan prioritaskan tulisan dari mahasiswa. Kami tunggu partisipasi teman-teman mahasiswa dalam rubrikl 'Debat Mahasiswa' dan penulisan untuk opini mahasiswa edisi Sabtu.
Wassalamualaikum wr wb
Sadewo
(Asredpel politik-hukum-nasional)
Tips sukses mengirim artikel :
a. Untuk opini baca update isu terbaru (bisa dengan mengecek 4 - 6 halaman awal di media massa/online), lalu tulis opini dengan bahasa sendiri. Pemilihan isu, gaya bahasa dan keterampilan menganalisis jadi acuan media memuat tulisan kita. Media nasional yang rutin memuat tulisan kader KAMMI biasanya media Indonesia dan republika (kalo kompas setahu saya agak jarang, sebab mekanisme penyaringan dan masuk ke meja redaksinya ketat)
b. Buat tulisan dengan style standar (kalo saya biasa menulis dengan TNR, 12, spasi 1,5, A4 dan 4343 atau hurufnya diganti Calibri 11)
c. kirim ke email media bersangkutan. (sering2 cek aja biasanya media jarang mengumumkan bila tulisan dimuat)
d. Buat mencoba kemampuan menulis kita. Mulailah menulis dengan masuk rubrik surat pembaca.
Komentar
Posting Komentar