Puisi-Puisi Hujanlah yang membawaku padamu



Tabloid Atjeh Time, 11-18 Feb 2013
Sajak Kangen
Apakah kau pernah melihat bulan yang tersenyum?
Ketika bulan itu muncul, senja perlahan kabur.
Seperti itulah jiwaku malam ini.
Terkadang rindu itu sangat menyiksa,
Jiwa luka mengingatnya
Tapi apakah ini yang orang-orang menyebutnya cinta?
Jiwa rindu pada seseorang, kadang seperti beo di sangkar rindu belalang.
(Banda Aceh, 4 september 2009)




Hujanlah yang membawaku padamu

Dalam kabut aku menembus
Melewati rintik hujan pada suatu malam
Berbasah-basah karena wajah resah
Hujan kadang ketenangan
Kadang kelembutan
Kadang geram dan bosan

Hujanlah yang membawaku padamu!
Pada malam pekat lalu dingin
Seiring hujan sebagai pengantar
Berharap dapat menatap sosokmu yang lembut
Sorot matamu tajam penuh makna

Apa engkau perempuan pecinta hujan?
Aku takut tapi terlanjur jatuh!

Darussalam, 20 Oktober 2010

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Brothers Karamazov, Fyodor Dostoyevsky

Nasi Kuning Paling Enak di Gorontalo

Rio Johan: Aku Ingin Melihat Sejauh Mana Aku Bisa Terus Menulis