LONG STREET OF MEMORY With Romlah

Foto @FahroelBekmob 
Sejak siang Romlah mogok, bocor ban. hingga harus dorong ke bengkel dari rumah. jaraknya 1KM lebih. Ban itu di tempel, lalu jalan hingga ke Lampriet. Sampai disana ternyata sudah bocor lagi, terpaksa ban dalam harus diganti. Setelah selesai, saya ke Alue Naga. Hampai di sana bertemu teman-teman yang sedang memancing. Jelang magrip, saya memilih memancing sambil narsis ambil foto.
Beberapa teman ingin foto sama Romlah dengan latar senja yang perlahan malu-malu menghilang. Cerita senja, saya selalu ingat cerpen Seno Gumira Ajidarma ; Sepotong Senja Untuk Pacarku. Cerita seorang kekasih yang mencuri senja untuk diberikan kepada kekasihnya. Sangat romantis sekali. Sila google cerita itu.

Karena ramai yang naik ke atas Romlah untuk ambil foto, ternyata dudukan kain gas motor bergeser, akhirnya macet kabel gas. Romlah mogok, tidak bisa hidup. Saya perbaiki perlahan dengan kemampuan. Azan magrib berkumandang. Romlah tetap mogok, tidak bisa hidup sama sekali. Saya beruntung dan berterimakasih banyak sama Fahroel Azmi yang membantu dorong Romlah hingga ke Darussalam untuk dibawa ke bengkel. Ada malu juga sih, masak saya yang kuliah di Teknik Mesin, ngak bisa perbaiki motor. Kebiasaan kalau mogok memang perbaiki sendiri. Semampu, kalau sudah ngak bisa/hal teknis, baru dibawa ke bengkel.

Romlah saya masih menggunakan energi dari baterai, jadi kalau tidak ada percikan api di busi, maka Romlah tidak akan hidup. Stok kunci + busi sirap di garasi kecil selalu tersedia. Maklumlah, motor tua ini memang penuh sering ngambek, saya belajar banyak tentang sabar bersama Romlah. Motor ini bukan untuk kalangan anak mami. Saya bersama Romlah telah menjani hidup bersama 10 tahun sudah. Bica cek disini [Sepuluh Tahun Bersama Romlah]
Romlah Ganti Ban Dalam | pribadi

Dari Alue Naga akhirnya sampai di sebuah bengkel yang buka pada malam hari. sampai di bengkel, si tukang belum sempat pegang Romlah. Saya memilih utak-atik sendiri tali gas itu. Dan akhirnya bisa diperbaiki kembali oleh saya sendiri. Huft. Inilah hidup, hal-hal yang kita percayakan bisa dikerjakan oleh orang lain. kadang bisa mengerjakan sendiri, waktu mogok di Alue Naga. Saya sempat panik, karena jelang magrib. Terimakasih Paling top buat Fahrol, atas kesempatannya membantu dorong Romlah. Suatu kala, kita akan mengenan ini sebagai LONG STREET Of Memory [Sepanjang Jalan Kenangan] with Romlah. Romlah, mudah-mudahan ada seorang gadis yang mau kita bonceng, hidup bersama-sama ke depan bersama kita. Dalam suka dan duka, dalam mengarungi sisa umur di dunia ini sebelum nyawa kembali kepada Yang Maha Kuasa. Insya Allah.[]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Brothers Karamazov, Fyodor Dostoyevsky

Nasi Kuning Paling Enak di Gorontalo

Rio Johan: Aku Ingin Melihat Sejauh Mana Aku Bisa Terus Menulis