Panduan Membaca Haruki Murakami (1)



Tulisan ini dibuat untuk yang ingin mulai membaca Haruki Murakami.

Di Twitter, mungkin gara-gara saya sendiri keseringan mengoceh tentang Haruki Murakami, saya jadi sering menerima pertanyaan mengenai penulis tersebut. Paling sering pertanyaan seperti: �Kalau mau baca Haruki Murakami, bagusnya mulai dari bukunya yang mana ya?� Saya akan berpikir barang sejenak sebelum mengetik balasan. Saya tak segera menjawabnya, karena pertanyaan itu tricky.

Kenapa saya bilang tricky, karena saya tidak yakin apa yang diinginkan oleh si penanya. Apakah ia bertanya buku Haruki Murakami yang mana yang paling saya suka, sehingga ia ingin saya merekomendasikan buku tersebut, ataukah ia bermaksud meminta saya memberi saran buku apa sebaiknya yang dibaca oleh seseorang yang baru mulai membaca Haruki Murakami.

Kebingungan saya ini, pertama-tama, didasarkan pada asumsi bahwa buku-buku Murakami yang saya sukai belum tentu akan disukai oleh si penanya, sehingga saya jadi ragu untuk memberi rekomendasi. Tetapi, buku-buku Murakami yang tidak begitu saya senangi, bisa jadi akan disukai oleh si penanya dan membuatnya membaca buku Murakami yang lain, yang mana adalah harapan saya sebagai penggemar Murakami, tetapi hal itupun sulit bagi saya karena saya tidak mungkin merekomendasikan buku yang tidak benar-benar saya sukai.

Jadi, mari saya bikin saja panduan membaca Haruki Murakami ini.

. . . . . . . . . . . . . . . . . .

Sedikit pengantar mengenai profil Haruki Murakami: Ia adalah penulis Jepang yang merayakan Barat. Ia lahir di Kyoto, tahun 1949. Menurut pengakuannya di berbagai wawancara, ia kali pertama menulis novel pada usia ke-33, seusai menonton pertandingan baseball (pada suatu momen home run, ia mendadak mendapat ilham bahwa ia bisa menulis novel). Hingga saat ini ia telah menulis dan menerbitkan tidak kurang dari 20 buku, fiksi dan nonfiksi (memoarnya What I Talk About When I Talk About Running buku pegangan yang bagus buat penulis). Haruki Murakami beberapa kali digadang-gadang meraih Nobel Kesusastraan, meski hingga hari ini tidak terjadi juga. Tapi, ia tak risau.

Sekarang, mari masuk ke karyanya.

Dari 20 buku Murakami yang diterjemahkan ke bahasa Inggris, saya membaca 14 (beberapa di antaranya saya baca dalam versi bahasa Indonesia). Saya akan menulis keempatbelas buku itu secara acak (saya tidak ingat bagaimana urut-urutan Murakami yang saya baca) kemudian memilih yang terbaik menurut saya, lalu memberi sedikit penjelasan mengenai bukunya dan mana yang sebaiknya dibaca terlebih dahulu. Sekali lagi, ini hanya percobaan, jadi tidak harus dituruti.

      1.     Dengarlah Nyanyian Angin
2.     Pinball, 1972
3.     A Wild Sheep Chase
4.     Norwegian Wood
5.     The Wind-Up Bird Chronicle
6.     Kafka on the Shore
7.     Hard-Boiled Wonderland and the End of the World
8.     After the Quake
9.     After Dark
10.  Blind Willow, Sleeping Woman
11.  1Q84
12.  Colorless Tsukuru Tazaki and His Years of Pilgrimage
13.  The Strange Library
14.  What I Talk About When I Talk About Running

Personal favourite saya adalah: 5, 6, 7. Tapi, seringkali saya menyarankan kepada yang belum pernah membaca Murakami, untuk mulai membaca dengan: 4.

Kenapa begitu?

Begini.

Supaya gampang, saya akan memisahkan buku-buku Murakami menjadi dua kategori: Realis dan surealis. Umumnya, Murakami itu surealis abis. Tapi ketika dia lagi capek menulis buku yang surealis, dia bikinlah tuh buku yang realis, yang membuat saya sadar bahwa ternyata Murakami bisa menulis buku yang biasa-biasa saja. Ya, saya sedang berbicara tentang Norwegian Wood.

Nomor 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, adalah buku-buku Murakami yang bernuansa surealis. Pendek kata, hampir semua. Tapi sekali waktu Murakami menulis juga novel realis, seperti Norwegian Wood dan Colorless Tsukuru. Saya tidak begitu menyukai buku-buku itu, bukan karena ditulis dengan jelek, tapi semata karena menurut saya Murakami adalah seorang yang surealis, dan kekuatannya muncul di dalam cerita-cerita surealis, seperti di The Wind-Up Bird Chronicle, Kafka on the Shore, dan Hard-Boiled Wonderland, tiga novel favorit saya.

Kembali ke pertanyaan: �Kalau mau baca Haruki Murakami, bagusnya mulai dari bukunya yang mana ya?�

Sebagai diri saya sendiri, tentunya saya akan menyebut The Wind-Up Bird Chronicle, Kafka on the Shore, dan Hard-Boiled Wonderland. Tapi saya khawatir apakah si penanya juga menyukai cerita-cerita surealis dengan adegan-adegan seperti ikan sarden tumpah dari langit, kucing yang dibelah perutnya dan diambil jantungnya, atau langit dengan dua bulan purnama. Jika ternyata tidak, maka si penanya takkan repot-repot mencoba membaca buku Murakami yang lain.

Baik, apakah mungkin saya sarankan saja membaca novel Murakami yang realis, seperti Norwegian Wood? Oke, mungkin aman. Tapi ini pun tak menyelamatkan saya dari perasaan khawatir berikutnya: Jika si penanya ternyata menyukai Norwegian Wood, ia akan kaget atau setidak-tidaknya bingung begitu memasuki dunia Kafka on the Shore atau The Wind-Up Bird Chronicle karena perbedaan semesta yang kentara. Lalu memutuskan untuk tidak lagi membaca Murakami.

Pelik, pelik.

Jadi, begini saja. Bagi yang menyukai cerita-cerita sureal (kalau bingung sureal itu seperti apa, bayangkan saja cerita fantasi yang tiba-tiba ada hal nggak masuk akal muncul dalam cerita-walaupun sureal dan fantasi sebetulnya berbeda) bacalah The Wind-Up Bird Chronicle, Kafka on the Shore, dan Hard-Boiled Wonderland. Ketiga buku itu sepertinya baru tersedia dalam bahasa Inggris, kecuali Kafka on the Shore yang baru-baru ini saya lihat terjemahan bahasa Indonesia di toko buku, berjudul Dunia Kafka.

Bagi yang tidak begitu bisa menikmati cerita-cerita sureal, bacalah Norwegian Wood. Novel ini konon yang membuat nama Murakami dikenal secara luas. Selain muatannya yang juga terasa seperti buku roman populer (a la Murakami tentunya, jadi tetap akan ada karakter-karakter dengan aura aneh), juga karena novel ini diadaptasi ke layar lebar (di Youtube ada cuplikannya). Norwegian Wood sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia.

Apakah itu cukup membantu?


. . . . . . . . . . . . . . . . . .

Tentu saja, apa yang saya suka tak harus kamu suka. Jika ternyata ada beberapa atau banyak orang tak dapat menikmati dunia fiksi Murakami, kenapa pula saya harus repot-repot mengubah pikiran mereka. Memang akhirnya perkara selera saja. Tapi, saya rasa adalah hal yang menyenangkan juga kalau saya mencoba berbagi dan menjelaskan pengalaman saya dengan Murakami, serta mengapa saya menyukai buku-bukunya. Bukan hal aneh pula saya kira, jika saya berharap orang-orang lain juga menyukai buku-buku dan penulis yang saya suka.

Ini adalah salah satu usaha itu.

(Pada kesempatan berikutnya, saya akan mencoba menulis tentang bagaimana cara menikmati dunia fiksi Murakami).




  •       Apa kamu sudah pernah membaca buku-buku Haruki Murakami? Buku apa yang pertama kamu baca? Apa kamu menyukainya? Bagaimana kesan selama membaca Murakami? Share pengalaman kamu di kolom komentar ya. Saya tunggu!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Brothers Karamazov, Fyodor Dostoyevsky

Nasi Kuning Paling Enak di Gorontalo

Rio Johan: Aku Ingin Melihat Sejauh Mana Aku Bisa Terus Menulis