Postingan

Anak Komunitas, Kalian Mau Apah!?

Gambar
Sebagai yang muda, s aya tentu menyambut positif hadirnya komunitas-komunitas anak muda dari berbagai latar belakang hobby dan kreativitas di Aceh. Mereka bergerak pada sebuah kesadaran untuk membangun negeri tempat mereka berada demi tanggung jawab sebagai anak bangsa.  Penting juga sudah banyak para pemuda tanggung yang peduli kekurangan dilingkungannya akan gejala alam supaya bisa seimbang dan saling tolong menolong sesama. Mereka bergerak jadi relawan untuk menyadarkan orang lain, ya semisal mereka tidak ikut mengutuk pada nasib bangsa yang sudah buruh begini rupa. gambar orang dari google | istimewa Disini saya tidak menyebutkan nama nama komunitas, kalian bisa tau dan cari sendiri, ada banyak komunitas anak muda inspiratif yang bergerak atas nama hobby yang positif. Ada juga sih memang komunitas anak muda yang bergerak diluar hal yang positif.  Komunitas merupakan kelompok sosial dari berbagai kalangan individu yang punya hoby sama, bergabung dalam sebuah wadah dan mena...

Gampong Saya, Jauh Sekali!

Gambar
Opini Harian Aceh, Akhir Tahun 2008 | Boleh disebut saya termasuk seorang yang beruntung terlahir sebagai anak dari gampong. Gampong sejuk dengan tatanan sosial masyarakatnya yang sangat santun dan bermoral dalam berinteraksi sesama. Rasa kepekaan terhadap segala permasalahan sosial seperti pada umumnya gampong-gampong di Aceh lainnya. Menulis gampong, pikiran saya tidak terlepas dari kenangan masa kecil saat bersama teman-teman sebaya. Mencari ikan di sawah dan bermain layang-layang pasca musim panen padi   tiba adalah hal yang tak bisa dilupakan. Bermain bola di lapangan kebun kelapa ketika sore hari selepas mandi di sungai Krueng Peusangan yang airnya sangat jernih itu, adalah sederet kenangan yang ikut membentuk karakteristik kehidupan saya hingga beranjak dewasa saat ini. Gampong saya juga sama seperti gampong-gampong   di Aceh lainnya. Lebih beruntung jika sebelah timur di batasi dengan Krueng Peusangan, sebelah barat daya sebagai areal persawahan yang cukup luas. Masyar...

Aceh; Kali ini Soal Ngangkang

Gambar
KETIKA isi pidato Suadi Yahya, Walikota Lhokseumawe pada malam pergantian tahun 2012 ke 2013 di Lapangan Hiraq Lhokseumawe heboh dimedia sehari seterusnya, saya membaca berita itu di media online   disebuah warung kopi. Rasa kopi dalam gelas saya tiba-tiba jadi pahit rasanya. Pidato Suaidi Yahya malam itu akhirnya jadi pro-kontra muncuat ke publik setelah media nasional dan internasional memberitakan. Para tokoh dari berbagai profesi merasa penting dan tak penting jadi latah mengomentari soal wacana larangan duduk mengangkang bagi wanita ketika dibonceng dengan sepeda motor. Banyak masyarakat yang pro terhadap kebijakan Walikota tersebut dan tidak juga sedikit yang kontra dengan edaran bersama yang ditandatangani oleh Walikota Lhokseumawe, Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Lhokseumawe, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kotamadya (DPRK) Lhokseumawe dan Ketua Majelis Adat Aceh (MAA) kota Lhokseumawe. Surat edaran/himbauan tersebut ditanda tangani secara bersama di Lhokseumawe pa...

DIJUAL BUKU: ACEH DI MATA DUNIA

Gambar
Dalam Pengantar Bukunya �ACEH DI MATA DUNIA� DR. Hasan Tiro Menulis "Bagaimana Aceh melihat diri sendiri sebagai Aceh? Inilah sebuah pertanyaan besar untuk bangsa Aceh sekarang yang harus kita pahami. Jawaban pertanyaan ini sangat menentukan nasib Aceh, nasib generasi selanjutnya dan nasib Aceh di mata dunia. Jika kita melihat diri kita sebagai sebuah bangsa yang hina, lemah, tidak mulia, ditipu, diperintahkan oleh orang lain, menyembah bangsa lain dan menerima perintah orang lain yang datang ke Aceh, maka kita akan hancur. Nama Aceh akan hilang, menjadi jajahan orang lain dan budak bangsa lain" Baca juga tentang review buku ini di blog Reza Mustafa sumber foto: www.keude.net Judul Asli: Atjeh Bak Mata Donja Karya: Tengku Hasan M. di Tiro Cetakan Pertama, New York, 1968 Cetakan Kedua, Gle Mampree, 1977 Cetakan Ketiga, Stockholm, 1984 Edisi Terjemahan Cetakan Pertama, Juli 2013, Cetakan Kedua, Maret 2014 Penerjemah dari Bahasa Aceh ke Bahasa Indonesia : Haeka...

Jokowi Pemimpin Pengkhianat!?

Gambar
Saya warga negara Indonesia, lahir dan besar di ujung pulau Sumatera, tepatnya di Aceh sejak 32 tahun yang lalu. Saya tidak setuju dengan bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang dengan resmi telah memberikan mandat kepada Jokowi (Saat ini Gubernur Jakarta) untuk dicalonkan sebagai Presiden dari PDIP. Kenapa? Anda boleh setuju atau menolak dengan sikap saya ini, sebagai warna negara Indonesia, tentu sah-sah saja memberikan sikap terhadap calon presiden yang akan datang. Ini kan negara demokrasi. PDIP yang mencalonkan Joko Widodo tidak jauh jauh hari mempersiapkan calon presiden dari partai mereka. Jokowi yang sejak tahun 2012 lalu menang sebagai Gubernu DKI Jakarta pernah membuat janji untuk tidak meninggalkan masa jabatanya sebagai selama menjadi Gubernur DKI Jakarta. Lalu apa yang terjadi sekarang ini? bagi saya, Jokowi adalah seorang pemimpin dan kader partai yang pengkhianat, yang meninggalkan amanah rakyat di DKI Jakarta. Dalam politik tentu apa...

Membaca Sikap Risma

Gambar
@net Jelang pemilu legislatif (pileg) 2014, berbagai terpaan isu dan wacana mencuat dari partai politik, menarik simpati dari rakyat sebagai pemilik mandat kekuasaan tertinggi di Republik Indonesia. Serangan untuk parpol tidak saja terjadi dari luar partai, tetapi juga dari internal partai sendiri. Berebut simpati dari atas dan kalangan bawah.  Sikap partai politik yang saling serang dan salahkan partai lawannya tentu lazim terjadi. Belum selesai kasus tentang ketidakbetulnya pelantikan Wakil Walikota Surabaya dan Wacana mundur Walikota Surabaya mencuat isu sadap Gubernur DKI Joko Widodo dan sadap di rumah Megawati Sukarnoputri, Ketua Umum PDI-Perjuangan. Isu itu digemborkan ke media oleh Tjahyo Kumulo, Sekjend PDIP. Apakah isu sadap-sadap itu erat kaitannya dari sikap elit PDIP untuk mengalihkan isu Risma mundur dan dizalimi oleh petinggi PDIP di Surabaya? Jika saja Risma mundur, maka besar kemungkinan akan berbahaya bagi perolehan suara PDIP pada pemilu legislatif 9 April 2014 na...

surat untuk ruth

Gambar
                                            Ubud,  6 Oktober 2012 Ruth, Satu hal yang ingin kutanyakan kepadamu sejak lama, bagaimana mungkin kita saling jatuh cinta, namun ditakdirkan untuk tidak bersama? Aku dan kamu tidak bisa memaksa agar kebahagiaan berlangsung selama yang kita inginkan. Jika waktunya telah usai dan perpisahan ini harus terjadi, apa yang bisa kita lakukan? Masihkah ada waktu untuk kita bersama, Ruth? JIka memang kamu harus pergi, berilah aku waktu sedikit lebih panjang untuk menikmati saat-saat terakhir bersamamu. Meski tidak lama, hanya sebentar, seperti senja yang senantiasa kamu lukis, atau seperti ciuman pertama kita yang ragu-ragu. Berilah aku waktu sedikit lebih panjang untuk memelukmu, karena aku belum mengungkapkan seluruhnya yang ingin kukatakan kepadamu. Ironis, Ruth. Kamu berkata �Aku sayang kamu� tepat pada saat kamu harus meningg...