Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2015

Review Jatuh Cinta

Gambar
�Karakter-karakter yang misterius, dialog-dialog yang menggelitik, solilokui dan narasi yang sarat refleksi. Bernard menggambarkan buruknya negeri ini dengan kalimat-kalimat yang rapi dan tersirat.� (Revius Webzine) �Cerita-ceritanya menembus batas nalar, namun pijakannya tetap membumi. Bernard lihai menciptakan imaji bertaji dan mengontrol indera pembaca dengan kemampuannya bertutur dalam cerita.� (Buruan.co) �Kisah-kisah cinta Bernard Batubara memukau saya. Ia berkisah tentang malaikat lugu yang jatuh cinta kepada manusia hingga lelaki yang jatuh cinta kepada pembakar perpustakaan kota. Caranya menggambarkan percintaan sepasang kekasih kadangkala memberi ruang kepada kita untuk membayangkan adegan yang lebih panjang lagi, seperti yang tersedia dalam kalimat: � Mereka bercampur dalam kegelapan seperti malam-malam sebelumnya�. Dalam kisah-kisah cintanya ini pula ikut terungkap situasi sosial dan masalah kemanusiaan di dunia kontemporer kita.� (Linda Christanty) �Saya menemukan proses ...

Nangkring SaatnyaNonTunai, Bandar Publising Wakafkan Buku Untuk Kompasiana

Kompasiana bekerjasama dengan Bank Indonesia(BI) menggelar kegiatan �Jelajah Non Tunai Bersama Bank Indonesia� sebagai bagian dari Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) dari BI. Acara nangkring itu berlangsung meriah dan seru di Aula BI Perwakilan Aceh, Sabtu (25/04/2015) Kegiatan itu dihadiri oleh seratusan lebih kompasianer di Aceh. Acara dipandu dengan kocak oleh Iskandar Zulkarnen yang akrab disapa Isjet. Sang admin dari kompasiana. Tanah Aceh bagi Isjet tidak lah asing, ini yang kesekian kalinya ia menginjakkan kakinya di Banda Aceh. Pada tahun 2011, Kompasiana juga mengadakan acara Blogshop Kompasiana bersama Telkomsel di The Pade Hotel. Isjet hadir menjadi pemateri tentang perkembangan media sosial era sekarang ini.  Jelajah Non Tunai Bersama Bank Indonesia menghadirkan empat pemateri dari Jakarta. Menariknya hadir salah satu pemateri dari Bank Indonesia, Teuku Munandar. Pemuda yang juga kompasianer kelahiran Pagar Air Banda Aceh sekarang ini bekerja di staf salah satu deputi di...

Komunitas Kompasianer Aceh Dideklarasikan

Gambar
Sesi Foto Kompasianer Aceh bersama Admin Kompasiana, Bank Indonesia dan Beberapa perwakilan bank di Aceh | foto  @iloveaceh      Banda Aceh � Komunitas Kompasianer Aceh (KKA) akhirnya terbentuk di Banda Aceh. Deklarasi itu dilakukan pada acara Jelajah Non Tunai Bersama Bank Indonesia (BI) yang berlangsung di Aula BI Perwakilan Aceh, Sabtu (25/04/2015) Inisiatif itu awalnya muncul dari hasil kopi darat beberapa kompasianer Aceh yang minum kopi bareng Pepih Nugraha, Iskandar Zulkarnen, admin kompasiana dan teman-teman kompasianer Aceh lainnya di Warung Kopi Solong Mini, Banda Aceh, Jumat malam (24/04/2015. Awalnya seorang blogger senior Aceh, Taufik Al Mubarak yang memunculkan nama itu dalam obrolan diwarkop yang berlangsung hangat dan penuh cerita. Lalu Sabtu, saat acara Jelajah Non Tunai Bersama BI, wacana itu kian mencuat saat Taufik dalam sesi tanya-jawab dengan pemateri kembali melemparkan wacana tersebut dan disepakati oleh para peserta #nangkring #SaatnyaNonTun...

Tgk H Faisal Kembali Pimpin PWNU Aceh

Gambar
Warga Muda NU Aceh memasang bendera untuk persiapan Konferwil XIII NU Aceh di Asrama Haji - Banda Aceh (17-19/04/2015) Banda Aceh,  NU Online -  Peserta Konferensi Wilayah Nahdlatul Ulama XIII NU Aceh akhirnya bermusyawarah mufakat untuk meminta kembali Tgk H Faisal Ali sebagai Ketua PWNU Aceh periode 2015-2015. Untuk Rais Syuriyahnya, mereka meminta Tgk H Nuruzzahri Yahya. Keinginan itu mencuat dalam pandangan dari pengurus cabang-cabang NU seanterao Aceh pasca penyampaian Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) PWNU Aceh periode 2009-2014. Konferwil NU Aceh itu berlangsung secara akrab penuh kebersamaan, walaupun sebelumnya muncul beberapa nama kandidat ketua PWNU Aceh. Konferwil XIII NU Aceh itu diikuti oleh 23 kabupaten dan kota di Provinsi Aceh. Forum ini berlangsung di Asrama Haji Banda Aceh sejak Jum�at-Ahad (17-19/4). Forum ini dibuka oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siraj. Hadir pada malam pembukaan konferwil itu Gubernur Aceh Zaini Abdullah, Wali Nanggroe Malik Mahmud Al-H...

Lem Faisal Kembali Pimpin NU Aceh

Gambar
Foto Bersama Rais Syuriyah PWNU Aceh, Waled Nu dan Ketua Tanfidziyah PWNU Aceh, Tgk H Faisal Ali, Asrama Haji (Minggu, 19/04/2015) | koleksi pribadi   BANDA ACEH | ACEHKITA.COM � Peserta Konferensi Wilayah kembali mempercayakan Teungku Faisal Ali atau yang akrab disapa Lem Faisal untuk memimpin Nahdhatul Ulama Aceh periode 2015-2020. Ketua Koordinator Komunikasi dan Informasi Konferwil NU Aceh, Muhadzdzier M. Salda menyebutkan, Lem Faisal ditetapkan secara aklamasi oleh para peserta kongres. Sedangkan Teungku Nuruzzahri Yahya atau Waled Nu dipercayakan sebagai Rais Syuriah PWNU Aceh. �Beliau berdua mendapatkan dukungan penuh dan permintaan dari pengurus cabang se-Aceh untuk memimpin kembali NU di Aceh,� kata Muhadzdzier kepada acehkita.com, Ahad (19/4/2015) malam. Konferwil NU digelar sejak 17 April lalu dan berakhir Ahad sore. Konferensi yang diikuti 375 peserta dari unsur PWNU, badan otonom, dan pengurus cabang ini dibuka oleh Ketua Umum PBNU Prof Said Aqil Siradj Jumat malam. Gu...

Sepotong Cerita tentang Seorang Pria Pianis

Gambar
Waktu itu pertengahan maret, malam hari, saya menghadiri acara pembukaan sebuah festival sastra internasional di sebuah tempat di bilangan Cikini, dan selama tak kurang dari tiga puluh menit, saya menyaksikan keindahan yang belum pernah saya lihat seumur hidup saya. Saya dan banyak orang lain berada di sebuah ruangan. Teater Kecil, namanya. Ya, kami sedang di Taman Ismail Marzuki, menonton malam pembuka Asean Literary Festival 2015. Setelah melihat pembacaan puisi, muncullah sesosok pria berpakaian rapi, memberi salam ke arah kami, lalu ia pun duduk di singgasananya: sebuah bangku panjang yang berada tepat berhadapan dengan grand piano. Ia mengangkat kedua telapak tangan ke udara, lalu mulai memencet tuts-tuts piano. Selama beberapa menit, saya tersihir. saya yakin, orang-orang lain di dalam teater kecil itu juga terkesima. Pria di atas panggung yang sedang bermain piano itu sesungguhnya tidak sedang bermain piano. Saya yakin ia sedang merapal mantra lewat bunyi-bunyian. Dan benarlah, ...

Kisah Nekat Penumpang Gelap di Roda Pesawat

Gambar
capture situs berita viva.co.id, kisah penantang maut Seorang pemuda misterius yang masuk ke ruang  roda pesawat Garuda Indonesia (GA117) dari Bandar Udara Sultan Syarif Kasim diketahui bernama Mario Steve Ambarita. Pria 21 tahun itu nekat menerobos masuk dalam kawasan terlarang, saat pesawat berhenti sebentar sebelum ambil ancang-ancang lepas landas. Ia ditemukan petugas Bandara Soekarno-Hatta dengan kondisi tubuh lemas dan hoyong saat berjalan dari pesawat, Selasa 7 April 2015 sore. Mario berhasil jadi penumpang gelap di pesawat tujuan Pekan Baru-Jakarta bersembunyi dalam ruang roda pesawat. Beruntung dia selamat walaupun kondisi telinga berdarah, aksi nekat itu membuat tubuhnya. Tubuhnya terhoyong saat turun dari pesawat, petugas bandar udara langsung menangkapnya. Dari situs kompascom diberitakan, Mario mengaku nekat melakukan aksi beresiko itu ke ruang roda pesawat karena ingin melihat Jakarta, tempat dia dilahirkan. Mario mengaku mempelajari aksi itu dari internet. Sewaktu p...

Gelar Konferensi Pers, Ini Agenda Konferwil XIII PWNU Aceh

Gambar
Suasana Konferensi Pers bersama rekan rekan wartawan pra-Konferwil XIII NU Aceh, RUmoh Aceh Kupi Luwah, Jeulingke (Minggu, 5/04/2015) Banda Aceh,  NU Online -  Dalam rangka persiapan Konferensi Wilayah (konferwil) XIII yang akan berlangsung pada 17-19 April 2015 mendatang, PWNU Provinsi Aceh menggelar konferensi pers dengan sejumlah wartawan di Rumoh Aceh Kupi Luwak, Jeulingke, Ahad (5/4). Tgk H Faisal Ali selaku Ketua Tanfidziyah PWNU Aceh dalam konferensi pers itu mengatakan serangkaian kegiatan Konferwil NU akan dilaksanakan pada 17-19 April 2015 di Asrama Embarkasi Haji Aceh di Banda Aceh. "Dalam Konferwil ini akan hadir utusan PCNU yang berjumlah 23 kabupaten/kota di Aceh. Insya Allah juga akan dihadiri oleh Ketua Umum PBNU, Prof Dr KH Said Aqil Siroj, MA," ujar pria yang juga Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh ini. Konferwil NU Aceh kali ini mengambil tema �Memperteguh Komitmen Nahdlatul Ulama untuk Aceh yang Islami, Bersatu, dan Bermartabat�. �Sejumla...

Adik Saya, Menristek Dikti dan Sepatunya

Gambar
Catatan harian ini berlebihan dan mungkin kalian akan jijik membacanya. Tetapi bagi saya penting mengingat momen ini. Entah kenapa saya tiba tiba iseng menggabung dua foto ini. Paling terharu lihat foto sebelah kiri, adik saya bersama Menteri Pendidikan Nasioanal 2009-2014, Prof. Dr. Ir. KH. Mohammad Nuh, DEA dalam acara Maulid Unsyiah, Sabtu 4 April 2015. Adik saya Muarrief Rahmat penerima beasiswa Bidik Misi saat pertama dicetus tahun 2010 pada masa Menteri Moh Nuh. Kata Arief, ia mengucapkan banyak terimakasih atas kebijakan beasiswa Bidik Misi, hingga banyak anak-anak cerdas keluarga kurang mampu bisa mendapatkan beasiswa ini. Arif juga kasih tau ke Moh Nuh sudah selesai kuliah di FKIP Bimbingan Konseling Unsyiah 2010 wisuda Febuari 2015. Foto sebelah kanan, saya bersama Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Prof. Drs. H. Muhammad Nasir, M.Si, Ph.D periode 2014-sekarang. M. Nasir adalah orang  NU, dekat dengan Gus Dur dan kerabat dengan Muhaimin Iskan...

Wawancara oleh Alanda Kariza

Pertengahan tahun lalu, Alanda Kariza , seorang penulis dan aktivis pergerakan anak muda mengirimi surel dan mewawancarai saya. Wawancara itu ia lakukan untuk mengisi rubrik di blognya bertajuk "Ketika Menulis". Saya tampilkan keseluruhan wawancara tersebut di sini. Anda juga bisa menengoknya di blog Alanda  dalam versi yang sama sekali tidak berbeda. Selamat membaca. 1.       Alanda Kariza (AK): Anda telah menerbitkan sejumlah buku dan mempublikasikan sejumlah cerita pendek. Karya mana yang menjadi favorit Anda sampai saat ini, dan mengapa?  Bernard Batubara (BB): Saya menulis puisi, cerita pendek, dan novel. Karya favorit saya adalah buku pertama saya, Angsa-Angsa Ketapang, kumpulan puisi yang terbit pada awal tahun 2010. Buku itu saya terbitkan secara mandiri ( self-publishing ) dengan kesadaran bahwa tidak ada penerbit major yang mau menerbitkan naskah kumpulan puisi saya. Pada waktu itu, semua penerbit major hanya menerbitkan kumpulan puisi dari penyair-pe...